GunungArgopuro atau Argopura ( 3.088 m.dpl ), termasuk jenis gunung yang mempunyai
banyak puncak, terdapat ± 14 puncak di jajaran Pegunungan Iyang. Terletak di
Kabupaten Probolinggo Jawa Timur dan berada dalam pengawasan Sub BKSDA ( Balai
Konservasi Sumber Daya Alam ) wilayah Jember. Gunung Argopuro merupakan gunung
yang mempunyai jalur pendakian terpanjang diantara jalur gunung-gunung di Pulau
Jawa lainnya.Memiliki
peninggalan bersejarah dari Zaman Prasejarah hingga masa pendudukan Jepang. Dimulai
pada hari kamis, kami berangkat dari Stasiun Blitar jam 10.00 WIB kecuali
Tohirin, dia berangkat dari Stasiun Lawang. Kita naik kereta jurusan Surabaya
lewat Malang dan kami turun di Stasiun Bangil. Tiba Bangil jam 14.00 WIB lalu
kita teruskan dengan naik bus jurusan Probolinggo dan turun di Terminal
Probolinggo pada jam 15.45 WIB dari terminal Probolinggo kita ganti bus dengan
jurusan Pajarakan dan tiba jam 16.30 WIB. Setelah sampai dipajarakan kita ganti
bus lagi dengan arah tujuan ke Desa Bremi dan kita turun di depan Polsek Krucil
pada jam 18.15 WIB. 1. Biaya perjalanan berangkat : Kereta Blitar – Bangil :
Rp. 5.000 Lawang – Bangil : Rp. 3.500 Bus Bangil – Terminal : Rp. 8.000
Terminal – Pajarakan : Rp. 5.000 Pajarakan – Bremi : Rp. 9.000 Hari pertama
Jum’at tanggal 11 Juni 2010 kami memasak untuk sarapan pagi di Polsek Krucil
dan juga siap – siap untuk melakukan pendakian pada jam 05.30 WIB, setelah
selesai sekitar jam 07.15 WIB kami berangkat naik ke g.Argopuro. Perjalanan
dimulai dari Polsek Bremi dan melewati jalan yang berbatu. Disini kami mulai
bingung dan akhirnya kami bertanya pda orang sekitar, lalu perjalanan
diteruskan melewati vegetasi pohon Balsah, kata masyarakat sekitar dulunya
disitu adalah kebun kopi. Setelah sekitar 20 menit berjalan kita akan menemukan
pondok pendaki tapi disini pondok tidak terurus. Dari sini jalur mulai tidak
bersahabat, jalur terus menanjak dan jarang sekali kita menemukan jalur yang
landai. Disepanjang jalur kita dapat melihat pemandangan yang indah, jalur mulai
di vegetasi oleh pohon pinus setelah itu kita akan melewati vegetasi pohon-
pohon besar yang sangat indah. Setelah kita berjalan menempuh jalur yang terus
menanjak sekitar jam 13.30 WIB kita sampai di Danau Taman Hidup. Disini kami
banyak bertemu dengan masyarakat sekitar yang sedang memancing. Karena waktu
yang terlihat sore maka disini kami memutuskan untuk berhenti dan bermalam
disekitar danau ini. Jam 14.00 WIB kita mulai mendirikan tenda, masak, makan
dan juga sempat berfoto – foto. Semalam di Danau pagi nya setelah masak,makan
dan pekking, tepat jam 7.00 WIB kami melanjutkan perjalanan untuk menuju
kepuncak. Setelah dari danau taman hidup kita akan melewati sungai putih.
Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 4 jam. Sebelum sampai ke kali putih kita akan
melewati vegetasi hutan lumut dan tiba di kali putih. Setelah dari kali putih
kita akan menuju cisentor, selama perjalanan kita akan dapat melihat
pemandangan yang sangat indah, sesekali kita disuguhi monyet – monyet yang
berlari – lari diatas pohon. Perjalanan akan melewati padang sabana yang
lumayan panjang. Saat itu waktu sudah jam 17.05 WIB dan kami masih dalam padang
sabana takut kemalaman akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan tenda
disekitar padang sabana tersebut. Aktifitas disana jam 18.00 WIB kita selesai
mendirikan tenda, membuat api unggun dan juda masak. Setelah itu aktifitas
diteruskan dengan diskusi dan juga ngobrol – ngobrol. Dan jam 21.30 kami tidur.
Hari sabtu jam 04.00 WIB kita sudah bangun dan dilanjutkan untuk masak, makan
dll. Jam 06.30 kita selesai pekking dan siap berangkat lagi. Setelah melewati
hutan sedikit dan melewati sabana tepat jam 07.30 WIB kami tiba di cisentor.
Cisentor adalah nama sungai disitu dan disini ada pondok yang bisa dihuni untuk
10 orang. Di cisentor juga merupakan pertemuan antara jalur dari bremi dan
jalur dari baderan. Jam 08.00 WIB kita melanjutkan perjalanan menuju puncak
tapi sebelum kita mencapai puncak kita akan terlebih dahulu melewati Rawa
Embik. Kita tiba di Rawa Embik sekitar jam 09.30 WIB. Dari rawa embik kita
melanjutkan ke sungai kecil. Setelah dari sungai kecil kita akan melalui
persimpangan dimana bila kekiri akan menuju puncak Rengganis dan bila kekanan
akan menuju puncak Argopuro. Selama perjalanan setelah Rawa Embik kita akan
melewati banyak tumbuhan Edelweiss dan melalui bukit – bukit terjal. Setelah
sekitar setengah jam dari persimpangan tepatnya waktu itu jam 11.30 WIB kita
sampai dipuncak Rengganis. Dipuncak Rengganis terdapat bangunan candi yang
menyerupai kerajaan pada jaman dahulu, ada bekas – bekas kamar dan ruang –
ruang kerajaan. Dari candi sekitar 10 menit dan menaiki bukit kapur kita akan
sampai makam kuno yang konon itu adalah makam Dewi Rengganis. Dipuncak
Rengganis kita sempat berfoto – foto, masak untuk makan siang dan melihat –
lihat bangunan candi yang telah rusak dimakan usia. Jam 12.30 WIB tepat kita
sepakat untuk turun dari puncak dan melanjutkan perjalanan menuju puncak
Argopuro. Tapi kita tidak jadi unuk kepuncak argopuro karena alam yang tidak
mendukung dan juga kita yang tidak tahu arah jalan yang tepat. Dan akhir nya
kita sepakat untuk turun. Tepat jam 14.00 WIB kita sampai di rawa embik dan
beristirahat, setelah dirasa cukup akhirnya kita lanjutkan perjalanan untuk
turun dan sampai di cisentor jam 13.30 WIB. Dari Cisentor kita melnjutkan lagi
perjalanan untuk pulang dan kali ini kita ganti jalur yaitu lewat Baderan. Dari
cisentor setelah menyebrangi sungai kita akan melewati jalur yang sukup
menanjak dan setelah itu kita akan melewati jalan yang cukup panjang tapi landai.
Perjalanan dari cisentor akan berlanjut menuju ke cikasur. Sebelum sampai
cikasur kita akan melewati padang sabana yang sangat panjang dan jalur yang
landai. Sebelum sampai di cikasur waktu sudah menunjukkan jam 18.00 WIB dan
akhirnya kita memutuskan untuk bermalam di sekitar padang sabana tersebut. Jam
18.30 WIB kita selesai mendirikan tenda dan membuat ampi unggun dan aktifitas
selanjutnya kita gunakan untuk masak dan makan. Karena kecapean setelah
seharian kita berjalan setelah makan semua pada tidur dan tidak ada aktifitas
untuk ngobrol. Paginya sekitar jam 08.00 WIB setelah makan, pekking kita
lanjutkan lagi untuk perjalanan pulang. Sekitar 10 menit dari tempat kita
ngecamp kita tiba di cikasur pada saat itu jam 08.11 WIB. Di cikasur terdapat
bangunan bekas kamar – kamar jaman jepang dan juga terdapat landasan helipad
atau helicopter. Disini kami juga sempat melihat babi hutan yang sedang berlari
dan juga melihat seekor merak, tapi sayang kami tidak sempat mengabadikannya.
Dicikasur juga terdapat sungai yang sangat jernih, disini kami juga sempat
mandi. Setelah mandi kita lanjutkan lagi untuk turun. Perjalanan cukup asik dan
juga membosankan. Perlananan akan melewati jalur yang sangat panjang. Sepanjang
jalan kita akan hanya melewati ber hektar – hektar padang sabana yang sangat
luas. Dari panjang nya padang sabana kita akhirnya kembli lagi masuk hutan.
Perjalanan masih kurang panjang lagi. Diperjalanan kami sempat berpapasan
dengan orang kampong setempat yang kata nya mereka mau mencari “susu angin” kami
kurang tahu itu apa tapi yang jelas katanya tumbuhan itu bisa digunakan untuk
obat. Setelah maelewati hutan kita akan bertemu dengan sumber mata air kedua,
dan setelah kurang lebih 30 menit kita akan sampai di mata air pertama yang
tepat nya berada dikiri jalan bila kita dari arah baderan. Dari mata air satu
kurang lebih 30 menit kita memasuki perkebunan masyarakat sekitar dimana
tanaman mereka rata – rata adalah tembakau. Dari perkebunan kita disuguhi jalan
yang terus berbatu terjal sampai dikampung baderan. Sekitar jam 18.30 WIB kita
sampai didesa baderan dan kita disambut ramah nya masyarakat meskipun kita
tidak tahu bahasa nya karena mereka memakai bahasa madura. Sesampainya di
Baderan kita melapor kepada Resort setempat.disini kami bertemu dengan petugas
yang bernama “Suryadi”. Disinilah kami baru tahu kalau pendaki yang mau mendaki
gunung argopuro harus mengurus izin terlebih dahulu ke BKSDA (Balai Konservasi
Sumber Daya Alam) Jawa Timur Jalan Bandara Juanda Surabaya atau bisa ke Bidang
KSDA Wilayah 3 Jalan Jawa 36 No Tlp. 0331 335079. Sampai disini setelah kita
mendapatkan beberapa petunjuk kita dipersilahkan untuk istirahat. Dan besok
paginya setelah kita selesai mandi, masak, makan, pekking kita melanjutkan
perjalanan pulang. Dari Baderan ada angkutan yang bisa mengangkut penumpang
mulai dari jam 07.00 WIB sampai jam 09.00 WIB. Dari Baderan kita naik angkot
dan turun di terminal besuki dan tiba di Terminal jam 09.20 WIB. Dari terminal
kita lanjutkan dengan naik bus jurusan Surabaya dan turun di terminal
Probolinggo, kita sampai diterminal jam 11.13 WIB. Dari Probolinggo kita naik
bus dan turun di Stasiun Bangil dan tiba jam13.11 WIB lalu dilanjutkan dengan
naik kereta jurusan blitar. 2. Biaya perjalanan pulang : Dari baderan – Besuki
: Rp. 7.500 Besuki – Probolinggo : Rp. 9.000 Probolinggo – Bangil : Rp. 8.000
Bangil – Lawang : Rp. 3.500 Bangil – Blitar : Rp. 5.000 NB : Informasi
Pendakian 1. Polsek Krucil 0355 891002 2. Suryadi (Resort Baderan) 081336017979
3. Susiono (komandan Resort Baderan) 08113651015 4. BKSDA (Balai Konservasi
Sumber Daya Alam) Jawa Timur Jalan Bandara Juanda Surabaya 5. Bidang KSDA
Wilayah 3 Jalan Jawa 36 No Tlp. 0331 335079.
Narsis dikit boleh lah :) :) :)
1. Taman Hidup
2. Cisentor
3.Puncak Argopuro
4. Puncak Rengganis
5. Cikasur
6. Dll.
Gunung Arjuno (atau Gunung Arjuna, dalam nama kuna) terletak di Malang, Jawa Timur, bertipe Strato dengan ketinggian 3.339 m dpl dan berada di bawah Pengelolaan Tahura Raden Soeryo. Biasanya gunung ini dicapai dari tiga titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari Lawang, Tretes dan Batu. Nama Arjuno berasal dari salah satu tokoh pewayangan Mahabharata, Arjuna.Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang. Puncak Gunung Arjuno terletak pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang.Selain dari dua tempat di atas Gunung Arjuno dapat didaki dari berbagai arah yang lain. Gunung yang terletak di sebelah barat Batu, Jawa Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian. Di samping tingginya yang telah mencapai lebih dari 3000 meter, di gunung ini terdapat beberapa objek wisata. Salah satunya adalah objek wisata air terjun Kakek Bodo yang juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuno. Meskipun selain objek wisata air terjun Kakek Bodo terdapat pula air terjun lain, tetapi para wisatawan jarang yang mendatangi air terjun lainnya, mungkin karena letak dan sarana wisatanya kurang mendukung. Gunung Arjuno mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Gunung Arjuno dapat didaki dan berbagai arah, arah Utara (Tretes) melalui Gunung Welirang,dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta), dan arah selatan (Karangploso), juga dari Sumberawan, Singosari. Desa Sumberawan adalah desa pusat kerajinan tangan di kecamatan Singosari, Malang dan merupakan desa terakhir untuk mempersiapkan diri sebelum memulai pendakian. Bisa juga melewati Purwosari yang lebih gampang dilewati, karena hanya setengah jam dari jalan raya dan langsung sampai di Tambakwatu.